Powered By Blogger

Jumat, 25 November 2011

PEMBUATAN LEM KERTAS DARI LIMBAH STEROFOAM YANG DICAMPUR DENGAN BENSIN

PEMBUATAN  LEM  KERTAS  DARI LIMBAH STEROFOAM YANG DICAMPUR DENGAN BENSIN
Description: SMK Negeri 1 Tembarak-Temanggung.jpg
PENYUSUN
NAMA           :           ADI  WIRANTO
KELAS          :           X  RPL  C
NO. ABS        :           1  (SATU)

SMK NEGERI TEMBARAK-TEMANGGUNG
Jl. Mantenan, Greges, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia

Tahun Pembuatan
© 2011

HALAMAN PENGESAHAN
“Pembuatan Lem Kertas dari Limbah Sterofoam yang Dicampur dengan Bensin”.
Laporan peneltian ilmiah dengan judul
Telah disusun dan diselesaikan oleh: Adi Wiranto
Di                                : Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia
Hari, Tanggal            :                       ,           November 2011




Mengetahui,                                                                                   Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah                                                                                             IPA



Bpk. Suratman, S.TP., MP                                                       Ibu. Ririn Luluk Afifah
NIP. 19630203 198902 1 008
ABSTRAK

            Salah satu permasalahan di lingkungan masyarakat adalah banyaknya limbah sterofoam (gabus) yang tidak terpakai. Masyarakat pada umumnya selalu membakar limbah sterofoam tersebut, padahal pembakaran limbah sterofoam tersebut dapat mengakibatkan polusi udara karena asap yang dihasilkan berwarna hitam pekat dan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan hidup. Sehingga, limbah tersebut perlu dibuat inovasi agar bertujuan tidak mencemari lingkungan hidup dengan cara membuat lem kertas dari limbah sterofoam yang dicampur dengan bensin agar bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
            Kata kunci: sterofoam, polusi udara, lem kertas, dan bensin

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya serta kemudahan yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan penusunan laporan penelitian ilmiah ini.
            Laporan penelitian ilmiah ini kami buat dalam melengkapi tugas akhir semester dua di sekolah kami yakni SMK Negeri Tembarak-Temanggung. Selain hal tersebut, tujuan dari penyusunan laporan penelitian ilmiah ini adalah untuk memberitahu masyarakat akan dampak dari limbah sterofoam.
            Laporan penelitian ilmiah ini disusun dengan bahasa yang baku dan menggunakan EYD (Ejaan yang Disempurnakan).
            Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian laporan penelitian ilmiah ini. Kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan laporan penelitian ilmiah ini di masa selanjutnya. Semoga laporan penelitian ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.


Penyusun  


Adi  Wiranto

DAFTAR ISI
*      Judul
*      Halaman Pengesahan
*      Abstrak
*      Kata Pengantar
*      Daftar Isi
*      Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Hipotesis Penelitian
*      Bab II Tinjauan Pustaka
*      Bab III Metode Penelitian
A.    Tempat dan Waktu Penelitian
B.     Alat dan Bahan
C.     Cara Kerja
*      Bab IV Hasil dan Pembahasan
A.    Hasil
B.     Pembahasan
*      Bab V Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran
*      Daftar  Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan di lingkungan masyarakat adalah banyaknya limbah sterofoam (gabus) yang tidak terpakai. Hingga sekarang limbah sterofoam tersebut dibiarkan bertumpuk di tempat sampah, dibuang di saluran air yang mengalir, atau bahkan dibakar ditempat terbuka.

Padahal, limbah sterofoam yang dibiarkan bertumpuk di tempat sampah akan menimbulkan pencemaran,  dikarenakan limbah tersebut tidak akan terurai dan bentuknya tetap seperti itu.

Dan bila limbah sterofoam tersebut ditimbun menggunakan tanah, maka sterofoam tersebut tidak akan terurai oleh tanah/bakteri dalam tanah secara cepat,  karena menurut informasi sterofoam baru akan terurai setelah beberapa tahun dan akan menyebabkan pencemaran tanah dan kehidupan di  dalamnya.
     
Limbah sterofoam yang dibuang di saluran air yang mengalir akan menyebabkan tersumbatnya saluran air di tempat penyaringan,  karena sterofoam mengapung diatas  air dan sifat bendanya yang padat.

      Apabila sterofoam tersebut dibakar ditempat terbuka,  dapat mengkibatkan polusi udara karena asap yang  dihasilkan berwarna hitam pekat dan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan hidup. Untuk mengantisipasi hal tersebut,  biasanya masyarakat mendaurulang limbah tersebut untuk tempat makanan/bekal yang sifatnya sementara dan akhirnya terbuang percuma.


      Padahal, tempat makan/ bekal yang  terbuat dari limbah strerofoam adalah hal yang tidak sehat bagi tubuh manusia, karena limbah sterofoam yang didaurulang terdapat bahan kimia yang  berbahaya serta dapat masuk kedalam makanan tanpa kita sadari dan kita rasakan.

B.     RumusanMasalah
Dalam penelitian tersebut, masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara memanfaatkan limbah sterofoam agar bisa menjadi bahan yang  berguna serta tidak membahayakan lingkungan hidup?”



C.    Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuat inovasi dari limbah sterofoam agar menjadi bahan yang berguna misalnya lem kertas yang terbuat dari limbah sterofoam yang dicampur dengan bensin. Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa limbah sterofoam dapat menjadi lem kertas bila dicampur dengan bensin yang  bermanfaat bagi kebutuhan manusia serta mengurangi atau bahkan tidak menimbulkan polusi alam.

D.    Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1.      Campuran bensin dan sterofoam berpengaruh terhadap sifat dan bentuk lem yang dihasilkan,
2.      Berapa banyak campuran antara bensin dan strofoam terhadap hasil lem kertas yang bagus?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hasil pengamatan sehari-hari bahwa banyak sekali limbah sterofoam yang dibuang begitu saja.


 Padahal, limbah sterofoam tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tanah apabila terurai. Dan, dapat meracuni tubuh manusia bila bahan kimia tersebut tercapur di makanan dan dimakan oleh manusia atau makhluk hdup lainnya, seperti binatang peliharaan (contohnya kucing, burung, ataupun kelinci).

      Menurut pemberitahuan di salah satu stasiun televisi swasta nasional, yaitu RCTI  memberitahukan bahwa bahan yang terkandung dalam tempat makanan yang terbuat dari sterofoam dapat mengakibatkan kanker apabila makanan tersebut terkontaminasi oleh bahan kimia yang terdapat pada sterofoam (Seputar Indonesia-RCTI, 2009).


      Di Indonesia, banyak sekali ditemukan benda-benda yang terbuat dari sterofoam terutama tempat makanan. Dan, benda tersebut didaur  ulang dari limbah sterofoam yang sudah tidak terpakai (Seputar Indonesia-RCTI, 2009).


      Untuk menangani hal tersebut, saya memanfaatkan limbah sterofoam tersebut untuk membuat lem kertas yang terbuat dari limbah sterofoam tersebut yang dicampur dengan bensin.

      Maka, sterofoam tersebut akan bereaksi terhadap bensin yang sifatnya keras dibandingkan sterofoam yang sifatnya lebih lunak, dan sterofoam terebut akan menjadi lunak dan lengket sehingga efektif untuk digunakan sebagai lem kertas.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ilmiah ini berada di:
Jl. Mujahidin No. 14 Gg. I, Mujahidin, Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia.

            Dan waktu penelitian ini adalah:
Dari tanggal 7-27 Oktober 2011.

B.     Alat dan Bahan

ü  1 gr sterofoam
ü  ½ liter bensin
ü  1 wadah/tempat yang sudah tidak terpakai
ü  1 buah pengaduk

C.    Cara Kerja

Ø  Siapkan alat dan bahan
Ø  Masukkan 1 gr sterofoam kedalam wadah /tempat yang telah terseidia
Ø  Setelah wadah/tempat telah terisi dengan 1 gr sterofoam, kemudian masukkan ½ liter bensin sedikit demi sedikit sembari di aduk menggunakan pengaduk
Ø  Kemudian sterofoam tersebut akan melunak
Ø  Lalu lem kertaspun siap untuk digunakan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil

          Berdasarkan eksperimen yang dilakukan selama ±20 hari, didapatkan hasil sebagai berikut:

Percobaan
Banyaknya Bensin
Banyaknya Sterofoam
Hasil (Lem)
1.
½ liter
1 gr
Lunak dan lengket
2.
½ liter
½ gr
Lunak dan tidak lengket
3.
½ liter
¼ gr
Encer dan tidak lengket
4.
¼ liter
1 gr
Sedang dan lengket
5.
1/8 liter
1 gr
Keras dan sedikit lengket
6.
¼ liter
½ gr
Lunak dan lengket
7.
¼ liter
¼ gr
Lunak dan kurang lengket
8.
1/8 liter
½ gr
Lunak dan sedikit lengket
9.
1/8 liter
¼ gr
Lunak dan lengket
10.
½ liter
¾ gr
Sedikit encer dan lengket
11.
¾ liter
¾ gr
Lunak dan lengket
12.
¾ liter
1 gr
Sedikit lunak dan lengket

B.   Pembahasan

Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa banyaknya campuran antara bensin dengan sterofoam yang dicampur, maka akan mempengaruhi hasil dari lem tersebut, dan hasil lem yang hasil lem yang efektif adalah campuran antara bensin dengan sterofoam dengan perbandingan ± ½ : 1 (± ½ liter bensin : 1 gr sterofoam).

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari eksperimen tersebut dapat disimpulkan bahwa: limbah sterofoam apabila dicampur dengan bensin akan menghasilkan lem kertas yang berguna, dengan pertimbangan perbandingan campuran ½ : 1 ( ½ liter bensin : 1 gr sterofoam).

Dan pemanfaatan lem yang terbuat dari limbah sterofoam dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak negatif dari limbah tersebut terhadap lingkungan.

B.     Saran

Pemanfaatan lem yang terbuat dari limbah sterofoam dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak negatif dari limbah tersebut terhadap lingkungan hidup, serta bermanfaat bagi kebutuhan manusia sebagai lem kertas yang alami dan hemat biaya.

Artikel ini dapat dilihat di http://adiwiranto.blogspot.com/

DAFTAR PUSTAKA

v  Seputar Indonesia-RCTI, 2009

Minggu, 20 November 2011

Rawa Pening (Bahasa Jawa)


          Ing redi merbabu wonten wanita tapa gadhah anak salah kedadosan, dados sawer, sawer wau saya dangu saya ageng. Nuju satunggaling dinten sawer murugi pratapanipun Sang Pandhita ngaken bilih piyambakipun putranipun Sang Pandhita, Sang Pandhita kaget, wusananipun wicanten mekanten, “Eh ula, teka elok temen kowe ngaku anaking manungsa, ewosemonoaku gelem ngaku kowe dadi anaku nanging kowe kudu gelem tapa nglungkeri gunung Merbabu bisa temu gelang, yen kowe bisa nyakepi gunung iki, kowe dakaku anak tenan.

            Kacariyos sawer wau lajeng tapa nglungkeri gunung Merbabu, saking dangunipun anggenipun tapa, badanipun ngantos dipun rambati oyod-oyod, sareng pethithing badhe kacobi kagathukaken kaliyan endase, taksih cupet, ilatipun lajeng dipuneletaken, supados saged gathuk kaliyan buntut, wusana Sang Ajar sumerep, ilatipun dipuntigas (dikethok), kethokanipun ilat wau dados tosan, nunten kadamel waos Ki Ajar. Sawer wau boten pejah, badanipun saya dangu boten ketawis saking kathahing rerungkudan.

            Nuju satunggaling dinten tetiyang dudu sami pados bebujengan wana, nalika sami ngaso linggih ing wit ageng wonten satunggaling tiyang ingkang bacok-bacok kalandhesan ing wit-witan wau, ndadosaken kagetipun dene wit-wit wau medal rahipun. Kancanipun sedaya ingkang sami ningali, serta gadhah panginten menawi ingkang medal rahipun menika uling ingkang sakalangkung ageng. Tinimbang boten angsal bebujengan wana, uling-uling ingih lumayan, nunten dipunpurak, ulamipun kabekta mantuk dhateng dusun kepasrahaken ing kelurahan.

21299028.jpg

            Ejingipun ing kelurahan, kathah tiyang estri ingkang smi olah-olah, sebab sontenipun badhe wilujengan metri dusun. Sukmanipun sawer wau mendha-mendha lare jaler dumugi dhateng kelurahan nyuwun tedhan sekul ulam, nanging boten wonten ingkang maringi, wonten setunggal nini-nini ingkang kagungan raos welas dhateng lare wau, pramila lare lajeng dipunparingi tedhan, sesampunipun nedha lare lajeng weling marang nini-nini, welingipun mekanten, “Embah menawi mangke wonten banjir, embah supados sedhiya lesung kaliyan enthong, lesungipun dipunangge prau, enthongipun dipunagge melahi.

            Lare wau sareng nedhi tuwuk, lajeng nancebaken sada ing latar, ing ngriku kathah lare ingkang ningali, lare ingkang gadhah sada wicanten mekanten, “Ayo sapa bisa mbedhol sadaku iki,” kathah lare ingkang nyobi mbedhol genthos-genthos, nanging boten wonten ingkang kumawi mbedhol. Tiyang-tiyang ing padhapi sareng mireng lare-lare gumujeng ger-geran lajeng sami medal, wusana tiyang –tiyang wau sami tumot nyobi mbedhol, nanging inggih boten wonten ingkang kumawi. Lare ingkang gadhah sada lajeng majeng sarwi wicanten, “Yen boten wonten ingkang saged mbedhol sada, pundi kula bedhole piyambak.”

            Sareng sada kabedhol, tebetipun medal toya. Toya wau gumrojog, saya dangu saya kathah, dangu-dangu lajeng banjir. Tiyang sedusun pating jlerit boten kantenan solahipun, wusana sami pejah kebanjiran, nanging tiyang estri nini-nini wau wilujeng piyambak, amargi numpak lesung. Sada wau nalika dipunbedhol katutan siti, sitinipun dipunlencungaken lajeng dhawah ing eliripun gunung Telamaya, siti wau dados redi alit nama Kandalisada. Panggenan ingkang kebanjiran wau ngantos sapriki taksih dados rawa ingkang nama “Rawa Pening”, inggih menika tukipun lepen Tuntang.


Sumber: MODUL Basa Jawa
Kelas VII      Hal.17
Tahun              2008
Kab. Temanggung

3909229849_79b3babb43.jpg

Sabtu, 17 September 2011

Republik Indonesia

.
Republik Indonesia



Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13 466 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara ("pulau luar", di samping Jawa yang dianggap pusat). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Etimologi
Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau”. Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913.
Sejarah
Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang oleh antropolog juga dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu. Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan Kondisi tempat yang ideal bagi pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM, menyebabkan banyak perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran antara India dan Cina selama beberapa abad. Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.

Sejak abad ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan sampai ke Afrika. Sebuah bagian dari relief kapal di candi Borobudur, k. 800 M.
Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulau Kalimantan, Sumatra, dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai, merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara. Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di Jambi, Sumatera. Sriwijaya mengalahkan Malayu dan muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan. Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendra dan Sanjaya berhasil mengembangkan kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa, dengan peninggalan bersejarahnya seperti candi Borobudur dan candi Prambanan. Di akhir abad ke-13, Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih Gajah Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering disebut "Zaman Keemasan" dalam sejarah Indonesia.
Kedatangan pedagang-pedagang Arab dan Persia melalui Gujarat, India, kemudian membawa agama Islam. Selain itu pelaut-pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah menyinggahi wilayah ini pada awal abad ke-15.
Para pedagang-pedagang ini juga menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan beberapa kerajaan yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi perdagangan rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Sunda Kelapa, tapi dapat diusir dan bergerak ke arah timur dan menguasai Maluku. Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk koloni mereka, Timor Portugis). Pada masa itulah agama Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel. Belanda menguasai Indonesia sebagai koloni hingga Perang Dunia II, awalnya melalui VOC, dan kemudian langsung oleh pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.

Johannes van den Bosch, pencetus Cultuurstelsel.
Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem Penanaman) pada abad ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah 1870, sistem ini dihapus. Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan Kebijakan Beretika, yang termasuk reformasi politik yang terbatas dan investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.

Soekarno, presiden pertama Indonesia.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah perang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer. Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada 27 Desember 1949 sebagai negara federal yang disebut Republik Indonesia Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama Amerika Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintis gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok sosialis, misalnya Republik Rakyat Cina dan Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"), dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya Orde Baru yang segera menuduh Partai Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden Soekarno.

Hatta, Sukarno, dan Sjahrir, tiga pendiri Indonesia.
Jenderal Soeharto menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancaman komunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebut Orde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal dan berhasil mendatangkan investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley". Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.
Dari 1998 hingga 2001, Indonesia mempunyai tiga presiden: Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tahun 2004 pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan, terutama Papua. Timor Timur akhirnya resmi memisahkan diri pada tahun 1999 setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di Yogyakarta dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.
Politik dan pemerintahan

Gedung MPR-DPR

Istana Negara, bagian dari Istana Kepresidenan Jakarta.
Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang demokratis. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negara unikameral, namun setelah amandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang merupakan wakil provinsi dari jalur independen. Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini diketuai oleh Taufiq Kiemas. DPR saat ini diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai oleh Irman Gusman.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
Pembagian administratif

Indonesia saat ini terdiri dari 33 provinsi, lima di antaranya memiliki status yang berbeda. Provinsi dibagi menjadi 399 kabupaten dan 98 kota yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi menjadi kelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon, atau istilah lain yang diakomodasi oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Tiap provinsi memiliki DPRD Provinsi dan gubernur; sementara kabupaten memiliki DPRD Kabupaten dan bupati; kemudian kota memiliki DPRD Kota dan walikota; semuanya dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada. Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR Kabupaten atau Kota, karena Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah daerah otonom.
Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua memiliki hak istimewa legislatur yang lebih besar dan tingkat otonomi yang lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk sistem legal sendiri; pada tahun 2003, Aceh mulai menetapkan hukum Syariah. Yogyakarta mendapatkan status Daerah Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran penting Yogyakarta dalam mendukung Indonesia selama Revolusi. Provinsi Papua, sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status otonomi khusus tahun 2001. DKI Jakarta, adalah daerah khusus ibukota negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi Timor Timur pada 1979–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.

Provinsi di Indonesia dan ibukotanya
Sumatera
• Aceh - Banda Aceh
• Sumatera Utara - Medan
• Sumatera Barat - Padang
• Riau - Pekanbaru
• Kepulauan Riau - Tanjung Pinang
• Jambi - Jambi
• Sumatera Selatan - Palembang
• Kepulauan Bangka Belitung - Pangkal Pinang
• Bengkulu - Bengkulu
• Lampung - Bandar Lampung
Jawa
• Daerah Khusus Ibukota Jakarta
• Banten - Serang
• Jawa Barat - Bandung
• Jawa Tengah - Semarang
• Daerah Istimewa Yogyakarta - Yogyakarta
• Jawa Timur - Surabaya


Kepulauan Sunda Kecil
• Bali - Denpasar
• Nusa Tenggara Barat - Mataram
• Nusa Tenggara Timur - Kupang
Kalimantan
• Kalimantan Barat - Pontianak
• Kalimantan Tengah - Palangka Raya
• Kalimantan Selatan - Banjarmasin
• Kalimantan Timur - Samarinda
Sulawesi
• Sulawesi Utara - Manado
• Gorontalo - Gorontalo
• Sulawesi Tengah - Palu
• Sulawesi Barat - Mamuju
• Sulawesi Selatan - Makassar
• Sulawesi Tenggara - Kendari
Kepulauan Maluku
• Maluku - Ambon
• Maluku Utara - Sofifi
Papua bagian barat
• Papua Barat - Manokwari
• Papua - Jayapura

Geografi

Air terjun Madakaripura di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur.
Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BB - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut, searah penjuru mata angin, yaitu:
Utara
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km Singapura, Filipina, dan Laut Cina Selatan

Selatan
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia

Barat
Samudra Indonesia

Timur
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km Timor Leste, dan Samudra Pasifik

Sumber daya alam
Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km
Pendidikan
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 4 dan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pemerintah Indonesia baik pusat maupun daerah mesti mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik dan biaya kedinasan. Namun pada tahun 2007 alokasi yang disediakan tersebut baru sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara Malaysia, Thailand dan Filipina yang telah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28 %.
Ekonomi

Peta yang menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto per kapita provinsi-provinsi Indonesia pada tahun 2008 atas harga berlaku. PDRB per kapita provinsi Kalimantan Timur mencapai Rp.100 juta manakala PDRB per kapita Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur kurang dari Rp.5 juta.

Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.

Uang rupiah.
Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing. Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981. Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali, selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997. Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu, yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998.

Gedung pusat Bank Indonesia.
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%. Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet. Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%. Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.
Demografi

Kepadatan penduduk Indonesia menurut Sensus 2010
Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki populasi sekitar 206 juta, dan diperkirakan pada tahun 2006 berpenduduk 222 juta. 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara resmi mengakui Konghucu.
Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu, namun bahasa resmi negara, yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.
Kebudayaan
Pertunjukan

Wayang kulit warisan budaya Jawa.
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh.
Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
Busana

Seorang gadis Palembang tengah mengenakan Songket, salah satu busana tradisional Indonesia.
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri batiknya. Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain baju kurung dengan songketnya dari Sumatera Barat (Minangkabau), kain ulos dari Sumatra Utara (Batak), busana kebaya, busana khas Dayak di Kalimantan, baju bodo dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan sebagainya.
Arsitektur

Lukisan Candi Prambanan yang berasal dari masa pemerintahan Raffles.
Arsitektur Indonesia mencerminkan keanekaragaman budaya, sejarah, dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya. Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan. Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India. Tetapi, Cina, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup dominan.
Ciri khas arsitektur Indonesia kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana kerajaan dari tiap-tiap provinsi. Taman Mini Indonesia Indah, salah satu objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia misalnya Rumah Gadang, Monumen Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung.
Olahraga

Maria Kristin Yulianti (merah), peraih medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008.
Olahraga yang paling populer di Indonesia adalah bulu tangkis dan sepak bola; Liga Super Indonesia adalah liga klub sepak bola utama di Indonesia. Olahraga tradisional termasuk sepak takraw dan karapan sapi di Madura. Di wilayah dengan sejarah perang antar suku, kontes pertarungan diadakan, seperti caci di Flores, dan pasola di Sumba. Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Olahraga di Indonesia biasanya berorientasi pada pria dan olahraga spektator sering berhubungan dengan judi yang ilegal di Indonesia.
Di ajang kompetisi multi cabang, prestasi atlet-atlet Indonesia tidak terlalu mengesankan. Di Olimpiade, prestasi terbaik Indonesia diraih pada saat Olimpiade 1992, dimana Indonesia menduduki peringkat 24 dengan meraih 2 emas 2 perak dan 1 perunggu. Pada era 1960 hingga 2000, Indonesia merajai bulu tangkis. Atlet-atlet putra Indonesia seperti Rudi Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Ricky Subagja, dan Rexy Mainaky merajai kejuaraan-kejuaraan dunia. Rudi Hartono yang dianggap sebagai maestro bulu tangkis dunia, menjadi juara All England terbanyak sepanjang sejarah. Selain bulu tangkis, atlet-atlet tinju Indonesia juga mampu meraih gelar juara dunia, seperti Elyas Pical, Nico Thomas, dan Chris John.
Seni musik
Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Setiap provinsi di Indonesia memiliki musik tradisional dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional termasuk juga keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta, yang dikenal oleh semua rakyat Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli, Melayu Riau, dan sebagainya.

Seperangkat gamelan
Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara lain meliputi:
• Angklung
• Bende
• Calung
• Dermenan
• Gamelan
• Gandang Tabuik
• Gendang Bali • Gondang Batak
• Gong Kemada
• Gong Lambus
• Jidor
• Kecapi Suling
• Kulcapi Batak
• Kendang Jawa • Kenong
• Kulintang
• Rebab
• Rebana
• Saluang
• Saron
• Sasando
• Serunai
• Seurune Kale
• Suling Lembang
• Sulim Batak
• Suling Sunda
• Talempong
• Tanggetong
• Tifa, dan sebagainya
Boga

Beberapa makanan Indonesia: soto ayam, sate kerang, telor pindang, perkedel dan es teh manis.
Masakan Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya. Nasi adalah makanan pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan, dan ayam adalah bahan yang penting.
Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu sendiri, India, Timur tengah, Tionghoa, dan Eropa. Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan bangsa Spanyol dan Portugis, telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia.
Penganan kecil semisal kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu. Nasi rames yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api, pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi rames yang berukuran sangat minimalis dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima.
Terdapat pula aneka makanan yang dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau tanggungan. Pedagang keliling ini menyajikan mie ayam, mi bakso, soto, siomay, roti burger, nasi goreng, nasi uduk, dan lain-lain.
Perfilman

Poster film Tjoet Nja' Dhien (1988), film tentang pahlawan nasional Indonesia asal Aceh.
Film pertama yang diproduksi pertama kalinya di nusantara adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp pada zaman Hindia Belanda. Film ini dibuat dengan aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung. Setelah itu, lebih dari 2.200 film diproduksi. Di masa awal kemerdekaan, sineas-sineas Indonesia belum banyak bermunculan. Di antara sineas yang ada, Usmar Ismail merupakan salah satu sutradara paling produktif, dengan film pertamanya Harta Karun (1949). Namun kemudian film pertama yang secara resmi diakui sebagai film pertama Indonesia sebagai negara berkedaulatan adalah film Darah dan Doa (1950) yang disutradarai Usmar Ismail. Dekade 1970 hingga 2000-an, Arizal muncul sebagai sutradara film paling produktif. Tak kurang dari 52 buah film dan 8 judul sinetron dengan 1.196 episode telah dihasilkannya.
Popularitas industri film Indonesia memuncak pada tahun 1980-an dan mendominasi bioskop di Indonesia, meskipun kepopulerannya berkurang pada awal tahun 1990-an. Antara tahun 2000 hingga 2005, jumlah film Indonesia yang dirilis setiap tahun meningkat. Film Laskar Pelangi (2008) yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia saat ini.
Kesusastraan
Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai prasasti berbahasa Sanskerta pada abad ke-5 Masehi. Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda Multatuli yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda; Muhammad Yamin dan Hamka yang merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan; dan Pramoedya Ananta Toer, pembuat novel Indonesia yang paling terkenal. Selain novel, sastra tulis Indonesia juga berupa puisi, pantun, dan sajak. Chairil Anwar merupakan penulis puisi Indonesia yang paling ternama. Banyak orang Indonesia memiliki tradisi lisan yang kuat, yang membantu mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka. Kebebasan pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto. Stasiun televisi termasuk sepuluh stasiun televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang bersaing dengan stasiun televisi negeri TVRI. Stasiun radio swasta menyiarkan berita mereka dan program penyiaran asing. Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007. Penggunaan internet terbatas pada minoritas populasi, diperkirakan sekitar 8.5%.
Lingkungan hidup

Rafflesia arnoldii bunga terbesar di dunia, diameternya mencapai 1,3 meter.

Komodo, hewan reptil langka khas dari Nusa Tenggara.
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi" umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir). Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian Development Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim hujan

Jumat, 10 Juni 2011

Adi Wiranto by PRIMBON

Nama: Adi Wiranto
Tgl. Lahir: 17 Mei 1995
Weton: Rabu Legi
Mongso: Saddha
Wuku: Julungwangi

Dibawah ini adalah penjabaran Sifat/Karakter orang yang lahir pada Weton/Mongso/Wuku tersebut..


1.Weton anda adalah Rabu Legi.
Sifat/karakter orang yang lahir pada Weton tersebut, adalah:

Anda menghormati tata krama dan berpegang teguh pada falsafah hidup anda. Kejujuran adalah salah satu prioritas anda, sehingga anda membenci ketidakadilan. Anda sangat setia terhadap teman tercinta anda yang sangat banyak. Anda dikagumi oleh banyak orang karena kata-kata anda yang bijaksana. Lantas, apa gunanya selalu ingin mencampuri urusan orang lain?


2.Mongso anda adalah Saddha.
Sifat/karakter orang yang lahir pada Mongso tersebut, adalah:


SADDHA - Tirta Sah Saka Sasana
13 Mei - 22 Juni
KEADAAN UMUM
Orang Yang terlahir pada tanggal 13 Mei - 22 Juni, mereka itu dapat disebut orang "SADDHA" karena pada saat itu adalah mangsa "Saddha" yang berorbit selama 41 hari di langit belahan Timur Laut. Peristiwa mangsa itu candranya, "Tirta Sah Saka Sasana", yang artinya "Air Lenyap Dari Tempatnya". Mangsa itu dalam pengaruh Batari Sri dan Batara Sadana.

Batara Sri sebenarnya adalah Puteri Batara Hyanq Wimaka, isteri Batara Wisnu. Konon pada jaman Purwacarita menjelma sebagai puteri Prabu Srimahapunggung di kerajaan Medang Kamulan. Sedang Batara Sadana adalah adik Batari Sri.

Batari Sri dan Batara Sadana adalah Dewa yang bertugas membagi rejeki kepada umat manusia. Yang kemudian orang menyebutnya Batara Sri Sadana saja. Walaupun sebutannya hanya satu, sesungguhnya adalah dua Dewa. Maka orang kelahiran mangsa "SADDHA" mempunyai watak kembar.

Pada umumnya orang Saddha mempunyai kecerdasaan yang luar biasa. Selain kecerdasannya juga mempunyai felling Yang kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-hati.

Bergaul dengan orang Saddha pada umumnya sangat menyenangkan. Karena kecerdasaan otaknya, maka orang Saddha dapat membantu untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-sahabatnya. Ditambah lagi keistimewaan orang Saddha yang pandai bergaul dan dapat menempatkan diri dengan tata kesopanan dan penampilan yang berkesan. Sehingga banyak orang senang padanya.

Tetapi sayangnya orang Saddha tidak dapat membuat suatu keputusan yang tepat. walaupun dia mempercayai seseorang, tetapi di lubuk hatinya merasa curiga kepada orang kepercayaannya itu.

Begitu pula dalam hal pekerjaan yang dilakukannya, terkesan hanya coba-coba. Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu keuntungan apapun dari jerih payahnya itu. Karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah ditinggalkannya.

Keputusan-keputusannya sering mendua, dalam keragu-raguan. Dalam waktu yang relatif singkat keputusannya dapat berubah lagi. Oleh karenanya sering membuat orang kebingungan atas keputusannya. Karenanya orang Saddha dapat tergolong sering ingkar janji.

Sering terseret dalam kesulitan yang bersumber dari ulahnya sendiri, yang semula bertujuan untuk menolong orang lain. Tetapi sangat berlebihan, sehingga dia tidak dapat menyelesaikannya. Maka dia yang harus menanggung segala akibatnya.

Dalam penampilan orang Saddha tampak selalu rapi, dengan rambut yang tersisir rapi. Kerapian menjadi kunci kemantapan langkah orang Saddha dalam pergaulan. Sehingga mendudukkan dia dalam tempat yang terhormat, ditambah dengan tutur kata dan sopan santun yang baik. Maka orang sering mengagumi dan sekaligus memanfaatkan segala kekurangan yang pernah diperbuat orang Saddha sebelumnya.

Kerap kali mengalami kesulitan keuangan dan selalu saja mendapat bantuan dari orang-orang yang berada di sekitarnya. Sebaliknya kalau orang Saddha mendapat rejeki lebih, dibaginya rejeki itu kepada orang lain. Hatinya selalu hanyut sedih, kalau menyaksikan orang sedang dirundung kesusahan.

Dalam hal pendidikan, orang Saddha sangat mudah menerima pelajaran, bahkan dapat mempelajari hal-hal yang tidak mungkin dipelajari oleh orang lain. Baik itu tentang sains maupun spiritual.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Pada saat mangsa "SADDHA", keadaan musimnya adalah Kemarau. Saat itu benar-benar sudah tidak ada hujan. Angin berhembus dari Timur menuju Barat dengan hembusan yang sepoi-sepoi basa. Hawanya kalau siang terasa panas, tetapi diwaktu malam sangat dingin.

Panen buah-buahan diantaranya, Jeruk Keprok, Nanas, Apokat, dan buah Asam pun telah masak. Panen padi di sawah hampir usai. Kemudian jerami mulai dibakar dan dipersiapkan untuk menanam palawija.

Sendang penampungan dari mata air, volume airnya telah berkurang karena sudah tidak ada air hujan lagi. Airnya melimpah ke selokan. Orang mulai mengangsu karena sumurnya mulai dangkal.

Para nelayan mulai mempersiapkan diri menyelam ke dasar laut yang dangkal, untuk memasang tiang-tiang penyangga getek tempat orang menjala ikan di laut. Karena pada saat itu gelombang laut tidak begitu besar, angin pun sepoi-sepoi basa dari arah Timur ke Barat. Pada musim itu di tepi laut sedang musim ikan Nus atau Cumi-cumi.

KEADAAN FISIK
Orang kelahiran mangsa "SADDHA" rata-rata bentuk tubuhnya tinggi besar, baik pria maupun wanitanya. Wajahnya bulat telur dan licin dengan mata bulat tajam. Bibirnya tipis dan alisnya tebal. Walaupun bentuk tubuhnya tinggi besar tetapi tidak berotot.

Kalau berjalan seperti tidak menginjak tanah. Langkahnya lebar tetapi tidak tergesa-gesa, kepala menunduk seolah menghitung langkahnya yang kalem.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak kelahiran mangsa "Saddha" pada usia balita bentuk tubuhnya kurus. Sering rewel dan susah makan. Bahkan sering pula menderita sakit panas. Ketika sudah mulai berkembang dan menginjak usia sekolah, mereka sering mengajukan banyak pertanyaan yang sulit kepada orang tuanya. Karena sifat anak "Saddha" yang serba ingin tahu.

Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki kebebasan, tidak mau diperintah, tidak mau didikte oleh siapapun. Sering pula berbantah, tapi biasanya anak Saddha lah yang selalu menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering berdebat, tetapi karena biasanya anak Saddha kata-katanya besar, maka orangtuanya pun tidak dapat berkata apa-apa selain mengelus dada.

Dalam olah pikir, anak Saddha telah mulai mengembangkan pikirannya dari buku bacaan maupun menanggapi dari kata-kata orang dewasa sekelilingnya. Senang merenung dan mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga dengan demikian, dia sering terserang penyakit batuk dan paru-paru.

Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya terhadap sesama teman sebayanya, dan tidak suka diusik bila sedang bermain.

Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak Saddha, sangat cepat besar. Lebih banyak mempergunakan emosinya daripada mempergunakan logika. Sehingga sering merasa kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.

KEADAAN MASA REMAJA
Kelanjutan masa kanak-kanak adalah masa Remaja. Maka apa yang dialami remaja Saddha selanjutnya adalah pembawaan dari masa kanak-kanaknya dulu. Senang bertanya, banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran, Selalu merasa kurang puas, menginginkan ketenangan. Merasa dirinya selalu diperlakukan kurang adil oleh lingkungannya. Akhirnya sering merenung, mengolah pikir dan ketegangan syaraf.

Dalam dunia pendidikan, remaja Saddha umumnya berhasil. Karena dia gemar belajar dan membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Bahkan senang pula membaca buku-buku biografi tokoh dunia, ilmu pengetahuan maupun politik, dan cerita tentang orang-orang yang berhasil di dunia. Dari buku-buku itulah dia akan berkhayal "kalau aku...". Khayalan itu akan berkembang menjadi suatu cita- cita.

Tetapi karena sifatnya yang selalu mendua akibat pengaruh dari Batara Sri dan Batara Sadana yang kuat sekali. Maka keputusannya sering berubah-ubah. Walaupun begitu, Untuk membuktikan cita-citanya itu, orang Saddha berusaha juga. Setelah dia menyadari bahwa dirinya tiada ketentuan yang logis, maka dia akan berusaha menekan diri. Mempergunakan waktunya seefisien mungkin. Barulah dia dapat membuktikan kebenaran janjinya. Tetapi hal itu jarang sekali terjadi bagi orang Saddha.

Dalam dunia bisnis tidak akan berhasil, karena tidak punya ketetapan hati. Lagi pula banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran. Pedagang harus menggunakan pikiran untuk menggapai keuntungan. Kalau menggunakan perasaan, akhirnya akan lemah dan menyerah.

Hubungannya dengan masyarakat lingkungannya cukup baik. Karena itikadnya yang baik dapat diterima oleh masyarakat, maka dia mau berkorban apa saja untuk kepentingan masyarakat. Bahkan jiwa berkorbannya itu sangat kuat dan merepotkan dia sendiri. Tetapi kalau masyarakat sekelilingnya mengacuhkan dirinya, diapun akan berbuat hal yang sama. Tapi yang sebenarnya terjadi, adalah karena orang-orang disekitarnya tidak tahu kemauan orang Saddha itu.

Yang paling bermanfaat adalah kalau orang Saddha itu menjadi tokoh masyarakat, pemimpin partai politik, asosiasi, pimpinan organisasi, atau kelompok kegiatan apa saja. Karena dengan demikian dia akan mendapat kesempatan menyampaikan gagasan-gagasan yang umumnya sangat cemerlang, sehingga bisa memajukan organisasi yang dipimpinnya itu.

CIRI KHAS
Tanda khas yang dimiliki orang kelahiran mangsa "Saddha" terutama pada postur tubuh yang jangkung dan tidak berotot. Penampilannya malu-malu kucing, dengan dandanan rapi, rambut tersisir rapi. Tingkah lakunya lembut dan sopan.

Menilik dari kebiasaannya sehari-hari, orang Saddha mempunyai kebiasaan tidak mau diam. Selalu ada-ada saja yang dikerjakan. Mengerjakan apa saja, walaupun pekerjaan itu tidak berguna.

Dalam pergaulan, kalau kita menemui seseorang yang tidak mau dikalahkan bicaranya dan selalu menonjolkan "Aku"nya, itulah salah satu watak orang Saddha. Begitu pula kalau ada seseorang yang memberikan bantuan kepada sahabatnya hingga belebih-lebihan hingga dia sendiri mendapat kesulitan, itu pun termasuk prilaku orang Saddha. Kalau pria banyak dikerumuni wanita (Playboy).

IKATAN PERSAHABATAN
Dalam tata kehidupan ini selalu ada berpasang-pasangan, siang dan malam, pria dan wanita, baik dan buruk, susah dan gembira, dan begitu pula dalam pergaulan.

Sahabat adalah orang yang termasuk dekat dengan kita, sahabat lebih dari kawan lebih pula dari saudara. Karena sahabat tempat kita mencurahkan perasaan dan mempercayakan rahasia pribadi.

Maka untuk mendapatkan sahabat itu juga tidaklah gampang. Tidak segampang mencari kenalan atau kawan. Adalah hubungannya dengan jiwa, perasaan yang paling dalam. Tentu saja kecocokan ada diantara dua hati.

Bagi orang Saddha sahabat yang cocok adalah orang "KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Selain itu cocok pula dengan orang kelahiran mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret).

Persahabatan Saddha dengan Kapat ini ibarat tempat nasi mendapat tutup, bisa saling mengisi dalam hal berkarya. Si Saddha pencetus ide-ide dan si Kapat yang mempertimbangkan, sehingga tewujud cita-cita orang Saddha itu , sehingga Tidak hanya bergantung diatas bintang. begitu pula dengan orang Kawolu, bagaikan gayung bersambut.

KEADAAN KESEHATAN
Orang kelahiran "Saddha" pada umumnya tingkat kesehatannya kurang balk. Sejak masih kanak-kanak sering kena penyakit, sakit kepala, batuk, dan radang paru-paru.

Penyakit itu akan terbawa ketika mencapai usia Remaja dan menjadi Orang Tua. Maka lebih baik memelihara kesehatan daripada mengobati setelah tertimpa penyakit. Kelemahan dirinya telah diketahui, yaitu bagian paru-paru, khususnya bagi mereka yang terlahir pada hari Minggu Pon.

Menjaga kesehatannya dengan bersenam kebugaran setiap pagi. Berolahraga yang ringan-ringan saja, seperti lari pagi atau bulu tangkis. Jangan terlalu memaksakan diri. Minum air jernih setiap pagi sebanyak satu liter.

Bagi mereka yang terlahir pada hari Selasa Kliwon jangan terlalu banyak berangan-angan dan berkhayal, karena dapat mengganggu kestabilan jiwa dan dapat terkena gangguan syaraf. Karena kelemahannya terletak di otaknya dan juga di jantung. Dianjurkan senam dan olah raga teratur.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang Saddha bidang pekerjaan yang cocok khususnya pekerjaan yang ada kaitannya dengan dunia seni. Walau begitu pakar Astrologi Jawa telah mengelompokan orang kelahiran Mangsa "Saddha" dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok ditinjau dari hari kelahirannya, yaitu:

1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir dalam kelompok ini, bidang pekerjaan yang cocok untuk ditekuninya adalah dalam bidang seni, yaitu sebagai pengarang, wartawan, penulis skenario film, sinetron dan teater. Selain itu berbakat pula sebagai penggerak massa.

2. Dwi
Kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini mempunyai lapangan kerja yang cocok adalah sebagai pengacara, notaris, sekretaris, atau guru. Tetapi paling cocok sebenarnya adalah sebagai Pelukis.

3. Tri
Kelompok ketiga adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada kebmpok ini mempunyai kesempatan kerja pada bidang persurat kabaran dibagian percetakan ataupun layout, kedokteran, sebagai pemandu wisata, atau sebagai pegawai negeri. Dapat pula bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sebagai apapun. Tetapi yang paling cocok dan bebas dari campur tangan orang lain adalah sebagai penerbit.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Pada umumnya orang kelahiran mangsa "SADDHA" penghidupannya kurang balk. Semua itu dapat terjadi karena orang Saddha selalu bimbang dan mendua hati, maka banyak kesempatan emas yang terlepas. Begitu pula dalam mengerjakan segala sesuatu sering terburu-buru, yang akibatnya sering berbuat kesalahan. Sehingga pekerjaannya itu sia-sia dan menanggung rugi. Dengan demikian selalu kekurangan uang dan selalu dirundung hutang. Walaupun begitu, ahli Astrologi Jawa telah mengelompokkan orang kelahiran mangsa "Saddha" menjadi tiga kelompok. Dengan pedoman pada hari kelahirannya, yaitu:

1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir dalam kelompok ini, rejeki dan penghidupannya agak kurang balk, dia harus berjuang gigih untuk memperjuangkan kehidupannya. Tetapi setelah usia 30 tahun bagi mereka yang terlahir pada hari Minggu Wage, Rabu Wage, Minggu Pon, Rabu Legi, Jumat kliwon, Minggu Paing, Rabu Pon, Rabu kliwon, Jumat Pahing, kehidupannya akan menjadi baik. Sedangkan selain Weton-weton tersebut, harus lebih banyak berjuang dan jangan berputus asa.

2. Dwi
Kelompok kedua ini adalah kelahiran hari Senin. Mereka yang terlahir pada kelompok ini mempunyai nasib yang lebih baik dari yang pertama. Tetapi sering pula mengalami kesulitan, karena sikapnya yang mendua, pembimbing, dan kurang tegas mengambil sikap. Tetapi setelah mencapai usia 30 tahun bagi yang lahir hari Senin Legi, Senin Pon, Senin Kliwon, keadaannya akan menjadi lebih baik. Bagi mereka yang tidak masuk dalam weton tersebut jangan berkecil hati, karena akan baik juga pada usia setelah mencapai 35 tahun. Pada hari tua akan mendapat keberhasilan setelah dapat mengetahui jati dirinya, karena akan lebih berhati-hati dalam langkahnya.

3. Tri
Kelompok ketiga ini terlahir pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini keadaan penghidupannya baik sekali. Semua itu dapat terjadi karena orang yang terlahir dalam kelompok ini lebih realistis. Mau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Mau mempergunakan rasio. Walaupun sifat bimbang dan keraguan itu ada, tetapi dapat terkendalikan dengan pikiran yang sehat dan realitis. Dalam usia 24 tahun sudah mulai baik ekonominya, mereka itu adalah kelahiran Kamis Legi, Sabtu Legi dan Sabtu Kliwon. Sedangkan yang terlahir pada weton lainnya, akan mulai berhasil pada usia 29 tahun. Tetapi pada umumnya kelahiran kelompok ketiga ini akan mengalami kehidupan yang baik dihari tua, kaya raya dan bahagia.

SAAT YANG BAIK
Orang kelahiran mangsa "Saddha" akan menemukan suatu hari yang baik dan sangat terkesan. Waktu itu adalah saat sinar paling terang terpancar dari kedudukan mangsa "Saddha" pada tanggal 18 Februari.

Lebih-lebih kalau tanggal tersebut jatuh pada hari Rabu atau Sabtu. Karena pada hari-hari tersebut dapat dipergunakan untuk segala keperluan yang penting. Akan berhasil dengan baik sampai dikemudian hari akan membawa keberuntungan.

HOBI
Orang kelahiran mangsa "SADDHA," mempunyai berbagai hobi, antara lain:
1. Melukis, termasuk Koleksi Lukisan.
2. Seni Tari dan Seni Pentas.
3. Mendaki Gunung dan Alam terbuka.
4. Membaca, buku-buku non fisik dan fiksi.
5. Belajar Atodidak.
6. Mendengarkan musik, Pop, dan musik yang iramanya tenang.
7. Mempelajari ilmu Spiritual, Parapsikologi.
8. Pesta dan Makan enak.
9. Koleksi barang kuno, termasuk Pusaka, Keris.
Demikian beberapa hobi yang dinikmati oleh orang kelahiran mangsa "Saddha" sebagai suatu perwujudan gejolak Jiwanya.

JODOH
Dalam hal perjodohan bagi orang Saddha tidaklah terlalu sulit, karena didalam pergaulan sehari-hari cukup menarik dan ada pengagumnya. baik itu Saddha pria maupun Saddha wanita.

Tetapi pacar yang akan jadi pasangan hidupnya telah ditentukan kecocokannya, keharmonisannya, dan benar-benar langgeng abadi. Bagi orang Saddha yang paling cocok adalah dengan orang kelahiran pada mangsa "KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Tetapi juga dapat cocok dan serasi dengan kelahiran mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret), dan cocok pula dengan kelahiran mangsa "SADDHA".

Garis-garis perjodohan itu merupakan suatu kesimpulan Astrologi Jawa. Tetapi tidak menutup suatu kemungkinan untuk menikah dengan mangsa kelahiran yang lainnya. Namun ada kendala yang berakibat rumah tangga itu akan retak dan tidak harmonis. Bahkan bisa terjadi peristiwa "pisah ranjang" walaupun tampak dari pandangan umum rukun dan satu rumah.

BATU PERMATA
Orang yang terlahir pada mangsa "SADDHA" dapat mempergunakan beberapa batu permata yang sesuai dan mendatangkan rasa percaya diri. Beberapa jenis batu permata itu adalah:

1. Aquamarin = Batu sinar laut hijau
Batu permata ini warnanya hijau, ada pula yang biru laut. Bagus sekali untuk Aksesori, baik sebagai batu cincin, maupun liontin dan bros. Khasiatnya dapat mencegah sakit lever, sakit pencernaan, dan lemah badan.

2. Jamrud Hijau = Emerald
Jamrud Hijau merupakan batu permata yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", selain keindahannya sebagai aksesoris, berkhasiat pula untuk melindungi diri dari sakit kepala.

3. Agate = Akik (Berbagai warna)
Batu Permata ini umumnya digunakan untuk batu cincin. Khasiatnya dapat untuk mencegah demam, sakit perut, dan batuk-batuk.

WARNA
Ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", yaitu warna-warna yang paling apik untuk busana, interior, maupun karpet lantai dan mebel. Warna itu adalah Putih, Kuning, dan Biru Muda. Dengan warna tersebut orang kelahiran mangsa "Saddha" akan merasa srek dan apik. Sehingga dalam penampilannya dapat bersikap optimis pula.

BUNGA
Memilih bungapun, tidaklah sembarang pilih asal bunga. Karena salah pilih bisa berabe jadinya. Bagi orang mangsa Saddha, ada beberapa jenis bunga yang cocok dan seperti warnapun, bunga bisa mendatangkan inspirasi dan asumsi bagi setiap orang.

Bunga-bunga yang cocok bagi orang "SADDHA" adalah:
1. Bunga Melati
2. Bunga Gadena atau Ceplok Piring
3. Bunga lily Putih
4. Bunga Anyelir
5. Bunga Gradiol Biru
6. Bunga Anggrek Bulan.
Demikian beberapa jenis bunga yang apik dan mendatangkan pengaruh positif bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", baik untuk dipasang di ruang tamu, di kamar tidur, ataupun di kantor.


3. Wuku anda adalah Julungwangi.
Sifat/karakter orang yang lahir pada Wuku tersebut, adalah:

Bi1a perjalanan Wuku Julungwangi memasuki orbit mangsa "Saddha", dampaknya terjadilah perubahan dari ketentuan asli pengaruh wuku tersebut. Hal itu besar sekali artinya bagi kehidupan dan penghidupan seseorang, maupun peristiwa-peristiwa Alam Semesta.

Pengaruh wuku Julungwangi. Dewa: Batara Sambu. Candra: Angambar wangi gandane. Seseorang yang terlahir dalam Wuku tersebut sifatnya sering tidak menepati janji, pandai bicara, kadang angkuh. penghidupannya banyak rejeki, banyak kawan, dan mudah cari pekerjaan. Kemudian akan terjadilah perubahan-perubahan pengaruh kosmis, akibat cahaya zodiak yang disebut F-korona mempunyai pengaruh kuat sekali terhadap Alam Semesta dalam Kehidupan.

Pengaruh Mangsa "Saddha" besar sekali terhadap peredaran dan perjalanan wuku dalam Kehidupan, penghidupan, sifat, serta pengaruh alam semesta. Merupakan misteri Kehidupan alam semesta alam. Meskipun seseorang dengan orang lain terlahir dalam wuku yang sama, kenyataannya mempunyai sifat, nasib, dan perjalanan hidup yang berbeda. Hal itu dapat terjadi karena perbedaan jam kelahiran, hari dan Pasaran (Weton).

Daftar ini merupakan serangkaian pendataan keadaan seseorang dalam tata kehidupannya, kelahiran mangsa, Wuku dan Weton pribadi. Bagi pribadi anda dipersilakan untuk menelitinya dalam daftar berikut ini:
Weton
Lambang

Ibarat Dalam
KehidupanAlam
Binatang
Minggu Pon
Matahari
Kambing
Satria Wirang
Senin wage
Bulan
Sapi
Wasesa Segara
Selasa Kliwon
Api
Anjing
Sumur Sinaba
Rabu Legi
Bumi
Kucing
Satria Wirang
Kamis Pahing
Angin
Macan
Satria Wibawa
Jumat Pon
Bintang
Kambing
Bumi Kapetak
Sabtu wage
Air
Sapi
Bumi Kapetak

Slider(Do not Edit Here!)